Ticker

6/recent/ticker-posts

Tunneling GRE IPv4



Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Semoga kita berada dalam keadaan sehat walafiat, sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, serta selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin. Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah Tuhan semesta alam, karena dengan rahmatnya admin bisa berbagi sedikit ilmu di awal bulan, yaitu tanggal 07 Februari 2023. Shalawat serta salam kita limpahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya. Semoga bermanfaat bagi tutor kampung IT dan yang ingin terus mengembangkan pengetahuannya, khusunya dibidang dunia networking. Kali ini Tutor Kampung ITnsa Banten akan berbagi pengetahuan tetang tunneling GRE. Tunneling adalah suatu teknologi yang digunakan untuk membuat sambungan/koneksi private Point to Point melalui jaringan internet/public sehingga paket data yang diantar bebas gangguan/lebih aman. Disebut tunnel karena koneksi point-to-point tersebut sebenarnya terbentuk dengan melintasi jaringan umum (Internet), namun koneksi tersebut tidak memperdulikan paket-paket data milik orang lain yang sama-sama melintasi jaringan umum tersebut, tetapi koneksi tersebut hanya melayani transportasi data dari koneksi point to point tersebut. GRE (Generic Routing Encapsulation) adalah sebuah tunnelling protocol yang sebenarnya dikembangkan oleh Cisco System. Dengan menggunakan protokol ini kita dapat melakukan enkapsulasi berbagai protokol yang dibuat untuk kebutuhan link virtual point-to point. Untuk lebih jelasnya lihat topologi berikut:



IP Addressing and Routing EIGRP ASN 100 1. Router1 Router(config)#int g0/1 Router(config-if)#no sh Router(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.0 Router(config-if)#ex Router(config)#int g0/0 Router(config-if)#no sh Router(config-if)#ip add 10.1.1.2 255.255.255.252 Router(config-if)#ex Router(config)# Router(config)#router eigrp 100 Router(config-router)#net 10.1.1.0 0.0.0.3 Router(config-router)#net 192.168.10.0 Router(config-router)#no auto-summary Router(config-router)#ex Router(config)#

2. Rrouter2 Router(config)#int g0/1 Router(config-if)#no sh Router(config-if)#ip add 192.168.20.1 255.255.255.0 Router(config-if)#ex Router(config)#int g0/0 Router(config-if)#no sh Router(config-if)#ip add 20.2.2.2 255.255.255.252 Router(config-if)#ex Router(config)# Router(config)#router eigrp 100 Router(config-router)#net 20.2.2.0 0.0.0.3 Router(config-router)#net 192.168.20.0 Router(config-router)#no auto-summary Router(config-router)#ex Router(config)# 2. Rrouter0 Router(config)#int g0/0 Router(config-if)#no sh Router(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.255.255.252 Router(config-if)#ex Router(config)#int g0/1 Router(config-if)#no sh Router(config-if)#ip add 20.2.2.1 255.255.255.252 Router(config-if)#ex Router(config)# Router(config)#router eigrp 100 Router(config-router)#net 10.1.1.0 0.0.0.3 Router(config-router)#net 20.2.2.0 0.0.0.3 Router(config-router)#no auto-summary Router(config-router)#ex Router(config)# 3. Pengujian routing EIGRP cek dulu di Router0, Router1 dan Router2 apakah routing EGRP sudah berjalan R1(config)#do sh ip ro [menampilkan seluruh konfigurasi routing] Pastikan PC0 dan PC1 sudah terhubung atau success menggunakan Simple PDU. Kemduian buka PC0 lakukang ping ke PC1 (192.168.20.22) dan pastikan TTL, Kemudian lakukan tracking dengan perintah tracert untuk mengetahui jalur mana saja yang dilewati menuju ip 192.168.20.22



Terlihat hasil trace route dari source 192.168.10.11 (PC0) ke destination 192.168.20.22 melalui 3 hop yaitu 192.168.10.1 kemudian 10.1.1.1. kemudan 20.2.2.2 baru sampai ke tujuan 192.168.20.22

Konfigurasi Tunneling GRE 1. Router1 Router(config)#int tun0 Router(config-if)#ip add 30.3.3.1 255.255.255.252 Router(config-if)#tunnel source gig0/0 Router(config-if)#tunnel destination 20.2.2.2 Router(config-if)#ex Router(config)#

2. Rrouter2 Router(config)#int tun0 Router(config-if)#ip add 30.3.3.2 255.255.255.252 Router(config-if)#tunnel source gig0/0 Router(config-if)#tunnel destination 10.1.1.2 Router(config-if)#ex Router(config)# 3. Setelah tunneling terbuat, Agar kita buat routing static Walaupun tunneling sudah terbuat, agar jalur tunnel bisa digunakan, maka kita harus mengkonfigurasi routing static dengan gateway nya adalah ip tunnel yang sudah kita buat tadi. Router1 Router(config)#ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 30.3.3.2 Router2 Router(config)#ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 30.3.3.1 3. Pengujian routing Tunneling cek dulu di Router1 dan Router2 apakah routing static sudah berjalan R1(config)#do sh ip ro s [menampilkan konfigurasi routing] Pastikan PC0 dan PC1 sudah terhubung atau success menggunakan Simple PDU. Kemduian buka PC0 lakukang ping ke PC1 (192.168.20.22) dan pastikan TTL, Kemudian lakukan tracking dengan perintah tracert untuk mengetahui jalur mana saja yang dilewati menuju ip 192.168.20.22

Terlihat hasil trace route dari source 192.168.10.11 (PC0) ke destination 192.168.20.22 melalui 2 hop yaitu 192.168.10.1 kemudian melewati ip tunnel di Router2 baru sampai ke tujuan 192.168.20.22 4. Keterangan Bagaimana, apa perbedaan sebelum dan setelah menggunakan tunneling? komen di bawah yah! Nah, bagaimana sobat itnsa, semoga apa yang saya share bisa bermanfaat dan salah satu bahan referensi untuk menyelesaikan soal-soal ITNSA.

Terus dukung channel Tutor Kampung IT dengan cara subscribe, like, share dan koment ya. Bagi Anda yang minat untuk belajar ITNSA lebih mendalam, bisa Chat Via WA. Terimakasih.

Reaksi:

Posting Komentar

0 Komentar