1. Mengenal sedikit tentang shell
Satu hal yang
menarik dari sistem operasi GNU/Linux adalah penggunaan shell command tetap
dipertahankan karena beberapa alasan berikut:
·
Sebagian
besar konfigurasi sistem dapat dilakukan dari shell command.
·
Linux
shell memberikan fleksibelitas terutama saat Anda bekerja dengan banyak file
dan bekerja secara remote.
·
Untuk
tindakan penyelamatan terhadap sebuah data atau recovery dan pemeliharaan
sistem pada single mode dapat Anda lakukan lewat shell command.
Berikut adalah
jendela shell menggunakan user biasa (usernya adalah muhidin) dan yang
menandakan user biasa adalah tanda terhakhirnya adalah dolar ($) :
Sedangkan gambar
dibawah adalah shell dengan menggunakan super user (root) dan yang menandakan
login sebagai super user (root) adalah terakhirnya berakhir dengan tanda pagar
(#)
Keterangan:
·
Muhidin
dan root : nama user
·
@ : pemisah antara nama
user dan nama host
·
:~ : path / lokasi user
berada
·
$ : menandakan user
login sebagai user biasa
·
# : menandakan user
login sebagai super user / root
Menambah dan menghapus user
- Menambah
user baru (#adduser nama_user dan ikuti langkah selanjutnya) #adduser muhidin
-
Menghapus
user (#userdel nama_user) #userdel muhidin
-
Catatan: untuk membuat user baru
harus dengan login sebagai super user, dan user baru akan tersimpan di direktori
/home
-
Untuk
login dengan user lain kita harus logout terlebih dahulu dengan perintah exit, sampai menu login tampil
2.
Tabel Mode Akses (chmod) Direktori / File
Nilai
|
Arti
|
Keterangan
|
|
0
|
---
|
Tanpa Ada aksi
|
x (Execute) = Eksekusi
|
1
|
--x
|
Eksekusi
|
r (read) = baca
|
2
|
-w-
|
Tulis
|
w (write) = tulis
|
3
|
-wx
|
Tulis dan eksekusi
|
Misalkan
kita akan membuat hak akses
|
4
|
r--
|
Baca
|
direktori
latihanku, untuk pemilik penuh,
|
5
|
r-x
|
Baca dan eksekusi
|
Untuk
group baca dan eksekusi, dan untuk
|
6
|
rw-
|
Baca dan tulis
|
other
eksekusi, perintahnya:
|
7
|
rwx
|
Penuh / Baca, tulis dan eksekusi
|
#chmod
–R latihanku 751
|
Pemilik hak akses
ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pemilik direktori / file itu sendiri
(owner), hak akses grup (group), dan hak akses semua user (other). Berikut
rincian dalam bentuk tabelnya dari contoh diatas:
d
|
rwx
|
r-x
|
--x
|
Biner
|
111
|
011
|
001
|
Decimal
|
7
|
5
|
1
|
Direktori
|
Owner
|
Group
|
Other
|
4.
Memasang/Install, menghapus dan mengecek paket aplikasi
Sebelum kita
memulai penginstalan paket aplikasi yang dibutuhkan, secara logika harus ada
paket aplikasinnya terlebih dahulu. Kita asumsikan paket aplikasinya ada di
dvd, maka langkah pertama dalam penginstalan paket aplikasi adalah dengan
mengkonekan terlebih dahulu ke dvd dari vmware, lihat gambar berikut (pastikan
icon CD/DVD dalam keadaan connected (ada gambar titik hijau jika terkoneksi))
dan tunjuk lama di icon CD/DVD untuk mengetahui path/lokasi dvd nya!
Jika icone CD/DVD
nya disabled seperti gambar disamping :
maka
kita harus menseting ulang CD/DVD dengan cara double klik atau klik kanan à Settings. pada ico CD/DVD
tersebut hingga mungul kotak dialog seperti gambar berikut:
Device status à connected harus dalam keadaan
tercheklist, dan kita tentukan lokasi/path dari iso debian 6 nya terlebih
dahulu. Baru kita siap akan proses penginstallan paket aplikasi yang
dibutuhkan.
Setelah proses
pensetingan CD/DVD iso nya, kita scan terlebih dahulu CD/DVD nya dengan
perintah #apt-cdrom add (perhatikan
gambar dibawah):
Kital lihat hasil dari mensecan DVD di file sources.list yang berada pada path /etc/apt/sources.list :
#cat /etc/apt/sources.list
|
Cek paket instalsi
sudah pasang apakah belum, misalkan kita akan mengecek aplikasi xpdf (aplikasi
untuk membaca file pdf, dengan perintah #dpkg
–l xpdf
Kita bisa lihat
keterangan diatas, bahwa tidak ditemukan paket xpdf. Berarti aplikasi tersebut
belum terpasang atau terinstal. Harus diperhatikan, dalam setiap penginstalan
paket aplikasi harus dengan menggunakan super user (root). Langkah selanjutnya
adalah menginstall aplikasi xpfd dengan perintah #apt-get install xpdf
Selanjutnya kita
cek ulang paket aplikasi xpdf untuk memastikan apakah sudah terinstal atau
belum dengan menggunakan perintah #dpkg
–l xpdf, jika muncul sama seperti gambar berikut, maka proses penginstalan
paket aplikasi sudah benar dan aplikasi sudah siap untuk digunakan.
Ada dua cara untuk menghapus paket
aplikasi :
- #apt-get
remove nama_aplikasi : hanya menghapus aplikasinya saja.
- #apt-get
purge nama_aplikasi : menghapus aplikasi beserta
dengan konfigurasinya.
apt-get purge sangat dianjurkan jika
suatu saat Anda menemukan masalah dalam mengkonfigurasi server tetapi selalu
failed saja. Nah cara ini sebagai solusinya, kemudian install ulang paket
aplikasinya.
5.
Langkah-langkah mengkonfigurasi suatu server
Langkah-langkah
mengkonfigurasi server itu harus tahu algoritmanya terlebih dahulu, agar dalam
proses mengkonfigurasi suatu server bisa lebih cepat dan efesien. Adapun
langkah-langka dalam mengkonfigurasi server biasanya Instalasi à Konfigurasi à Testing ada juga yang hanya Konfigurasi
Ã
Testing seperti dalam mengkonfigurasi IP addressing,
routing dan firewall.
Bukan hanya itu
yang harus dilakukan dalam mengkonfigurasi suatu server, kita juga harus
memback-up file yang akan dikonfigurasi. Hal ini dilakukan untuk antisipasi
jika ada trouble shooting dalam melakukan konfigurasi suatu server. Misalkan
kita akan mengkonfigurasi FTP server dengan menggunakan aplikasi VSVTPD. Hal
yang harus diperhatikan adalah kita harus membackup file asli yang yang akan
kita konfigurasi, dalam hal ini file yang dikonfigurasi adalah vsftpd.conf
, file tersebut terletak di path /etc/vsftpd.conf, maka langkah yang
kita lakukan adalah membackup file tersebut dengan cara mengcopy file tersebut.
#cp /etc/vsftpd.conf
/etc/vsftpd.conf.asli
|
Nah sekarang kita
tidak akan dikhawatirkan lagi, karena kita sudah mempunyai backupan nya yaitu
vsftpd.conf.asli. Jika terjadi kesalahan dalam konfigurasi server tersebut,
kita tinggal menghapus file vsftpd.conf dan mencopykan lagi file
vsftpd.conf.asli
menjadi vsftpd.conf
#cp /etc/vsftpd.conf.asli
/etc/vsftpd.conf
|
0 Komentar