Tahukah Anda perbedaan
routing statis dan dinamis? Sebelum membahasa perbedaanya tahukah Anda yang
dimaksud dengan router serta routing? Router merupakan sebuah alat yang
berfungsi untuk mengirimkan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Proses pengiriman data tersebut dinamakan dengan routing. Coba amati gambar
dibwah ini!
1. Apa
yang dilakukan oleh orang-orang tersebut ?
2. Apa
perbedaan pengiriman drop shipper dan kurir / sprinter ?
3. Jalur
apa yang digunakan pengiriman drop shipper ?
4. Jalur
apa yang digunakan pengiriman kurir / sprinter ?
Dari uraian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa cara kerja router sama dengan konsep kehidupan
sehari-hari, disini penulis mengambil contoh ilustrasi pengiriman paket barang
dari pengirim sampai ke penerima oleh jasa pengiriman barang yaitu “Mau
kemana dan lewat mana?”. Proses pengiriman paket dari pengirim ke
penerima diasumsikan sebagai proses routing. Cabang jasa pengiriman barang
diasumsikan sebagai router.
Router disebut sebagai
perangkat jaringan yang cerdas karena selain memiliki CPU dan memory juga mampu
menentukan jalur mana yang harus paket data lewati untuk menghubungkan beberapa
jaringan komputer yang berbeda.
Dengan proses routing
ini, paket data bisa keluar serta masuk ke jaringan lainnya dengan bebas namun
masih dalam aturan yang sudah ditetapkan. Routing ini dibedakan menjadi dua
yaitu routing statis serta dinamis.
Routing adalah proses dimana router menentukan paket tujuan ke jaringan yang dituju. Proses penentuan router berdasarkan alamat IP yang tertera dalam tabel router. Terdapat dua cara yang ada pada proses routing yaitu cara static dan cara dinamic. Pada materi ajar ini hanya difokuskan pada routing secara statis (manual). Setiap tujuan yang ingin dicapai dalam router ditentukan oleh administrator, sehingga tiap router sudah diset static untuk semua tujuan.
1.
Konsep
Routing Statis
Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel routing yang dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi. Jika ada perubahan, maka administrator jaringan harus melakukan setting ulang pada jaringan.
Routing static
merupakan pengaturan yang paling simple dalam jaringan komputer, untuk
menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam tabel entri forwarding pada
setiap router yang terhubung pada jaringan tersebut.
Penggunaan routing statis cocok untuk jaringan
internet berskala kecil, untuk jaringan yang skalanya besar tidak disarankan
menggunakan routing statis. Nah setiap routing pasti memiliki kelebihan dan
kekurangannya.
2.
Proses
Kerja Routing Statis
Cara kerja routing static yaitu pertama administrator menentukan setiap jaringan pada setiap router, kemudian admin menentukan setiap paket tujuan yang selajutnya akan disimpan di tabel routing. Selanjutnya setelah tabel routing tersimpan, maka setiap paket data akan diteruskan berdasarkan informasi dari tabel routing.
Dari uraian cara kerja
routing statis secara umum, proses kerja routing statis ada 3 langkah kerja,
yaitu:
·
Konfigurasi router yang dilakukan oleh
admin jaringan
·
Router melakukan routing berdasarkan
informasi yang diterima dari tabel routing
· Admin Jaringan menggunakan perintah ip
route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing
statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan.
3.
Parameter
pada routing statis
·
Network source / local network, adalah
network sumber
· Network destination, adalah alamat
network yang dituju router dalam melakukan proses routing
· Network dan netmask (mask/subnet mask)
default biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk semua jaringan
· Next Hop IP Address adalah ip address
yang terletak didepan network local yang menuju network destination
·
Exit Interface adalah interface lokal
yang menuju network destination
·
Gateway adalah datagram yang dapat
dicapai melalui antarmuka
Exit Interface Next Hop Local Network a Destination Network a
4.
Kelebihan
dan Kelemahan Routing Statis
a.
Kelebihan
Routing Statis
·
Meringankan kinerja dari prosesor router
karena pemrosesan sudah tersebar pada setiap router.
·
Menghemat bandwidth karena tidak ada
bandwidth yang terbuang saat terjadi pertukaran paket.
·
Memperoleh informasi dari isi tabel
routing pada saat terjadi proses tukar menukar paket.
·
Routing statis lebih aman dari pada
routing dinamis
·
Routing statis kebal dari segala usaha
hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik
·
Administrator bebas menentukan jalur
jaringan
b.
Kekurangan
Routing Statis
·
Network admin harus mengetahui segala
informasi tentang router yang tersambung.
·
Hanya bisa untuk jaringan berskala kecil
·
Konfigurasi lebih rumit apalagi kalau
banyak router yang terhubung
·
Membutuhkan waktu konfigurasi yang lebih
lama
·
Jika ada jalur yang rusak jaringan akan
terhenti
· Rentan terhadap kesalahan saat entri
data routing statis yang dilakukan secara manual.
0 Komentar